Malam itu, kota masih sibuk kayak biasanya. Lampu-lampu gedung berkedip, mobil lalu-lalang, tapi buat gue, dunia terasa berhenti. Gue duduk di depan laptop, mata fokus ke layar. Slot online lagi panas. Scatter hitam pragmatic udah muncul dua kali, tinggal satu lagi buat masuk free spin.
Dika, bro gue dari kecil, duduk di sebelah, gelisah. “Gila, lo yakin mau gas terus? Udah jam tiga pagi, men.”
Gue cek saldo. Masih aman. Slot gacor dari provider pragmatic emang lagi jackpot terus belakangan ini. Gue tarik napas, pencet spin lagi.
Reels muter. Scatter pertama muncul. Scatter kedua nyusul. Gue nahan napas.
Lalu, yang ketiga nongol. BOOM! FREE SPIN!
Gue dan Dika langsung teriak, tapi sebelum kita bisa ngerayain, layar laptop tiba-tiba ngeglitch. Semua warna jadi hitam putih.
“Eh, apaan nih?”
Sebelum gue bisa nutup laptop, layar berubah. Tiba-tiba ada tulisan gede:
“SELAMAT DATANG DI MISI TERAKHIR”
Gue ngerasa kayak jatuh. Kepala gue muter. Dan tiba-tiba, gue udah nggak di kamar lagi.
Gue dan Dika berdiri di tengah kota asing. Bangunan-bangunannya tinggi, tapi nggak ada satu pun logo atau tanda. Langit gelap, dan udara dingin banget.
“Bro… ini di mana?” suara Dika bergetar.
Tiba-tiba, layar hologram muncul di depan gue. Ada satu pesan tertulis:
“KAMU HARUS MENYELESAIKAN MISI INI. ATAU KAMU AKAN TERKUNCI DI SINI SELAMANYA.”
Gue ngelirik Dika. “Kita dalam game, bro.”
Sebelum kita bisa cerna semuanya, suara berat bergema. “Pilih jalanmu dengan bijak. Satu langkah salah, dan permainan ini jadi akhir lo.”
Di depan kita ada dua jalan: satu terang dengan cahaya kuning samar, satu lagi gelap total.
“Jalan terang keliatan aman,” kata Dika.
Tapi gue liat ke tangan gue. Ada layar virtual, kayak saldo slot online, tapi isinya angka-angka aneh. Gue sadar: di dunia ini, logika nggak berlaku.
Gue tarik Dika ke jalan gelap. “Kita harus ambil risiko.”
Langkah pertama, jantung gue berdebar. Langkah kedua, suara-suara mulai terdengar di telinga gue. Langkah ketiga—BUM! Dunia sekitar berubah.
Kita ada di ruangan besar, penuh layar-layar yang muterin slot gacor scatter hitam pragmatic. Di tengahnya, ada satu tombol merah besar.
“Tekan tombol ini untuk kembali.”
Gue dan Dika saling tatap. “Kebanyakan film horror tuh kayak gini, bro,” kata Dika. “Jebakan.”
Gue pikir keras. Scatter hitam selalu muncul bertiga. Slot online ini selalu kasih pattern. Layar-layar di sekitar kita semua nunjukin dua scatter.
“Ada yang kurang,” gue gumam.
Gue lihat lantai, ada simbol scatter hitam ketiga di bawah kaki Dika.
“Bro, kita harus injek ini bareng.”
Dika ragu. “Lo yakin?”
“Pilihan terakhir, atau kita terkunci di sini.”
Kita injak bersamaan.
Layar menyala terang. Angka jackpot meledak naik.
Dan tiba-tiba—gue kebangun di kamar.
Laptop gue normal. Dika masih duduk di sebelah, napasnya ngos-ngosan.
Gue liat layar. Saldo scatter hitam Pragmatic gue naik gila-gilaan